Senin, 07 Maret 2011

Allah, Dosa, Anda

Sejumlah besar orang di seluruh dunia masih terus dibesarkan dalam keluarga-keluarga Kristen yang mengajarkan kebenaran tentang Kristus dan kekristenan. Tetapi, ketika kemampuan kritis mereka berkembang dan mereka mulai memikirkan diri mereka sendiri, mereka menemukan bahwa lebih mudah untuk menyingkirkan agama masa kecil mereka daripada berusaha menyelidiki keabsahannya.

Sangat banyak lagi orang yang tidak bertumbuh dalam lingkungan Kristen. Sebaliknya, mereka meyerap ajaran Hinduisme, Buddisme atau Islam, atau etos dari humanisme sekuler, komunisme dan eksistensialisme. Namun, kedua kelompok itu, jika dan saat mereka membaca kisah Yesus, menemukan bahwa Dia memberikan daya tarik yang tidak dapat mereka tolak dengan mudah.

Sosok Yesus dari Nazaret benar-benar ada dan nyata. Tidak ada keraguan sedikitpun tentang hal itu. KesejarahanNya diakui baik oleh penyembah-penyembah berhala maupun para penulis Kristen. Dia benar-benar manusia, apapun yang dikatakan orang tentangNya, Dia dilahirkan, bertumbuh, bekerja dan berkeringat, beristirahat dan tidur, makan dan minum, menderita dan mati seperti manusia yang lain. Dia memiliki tubuh manusia yang sesungguhnya dan juga emosi sebagaimana manusia.

Namun, dapatkah kita sungguh-sungguh percaya bahwa Dia dalam beberapa pengertian adalah "Allah"? Bukankah ketuhanan Yesus itu tidak lebih daripada sekadar dongeng Kristen? Apakah ada bukti-bukti dari pernyataan Kristen yang luar biasa bahwa si tukang kayu dari Nazaret itu adalah Anak Allah?

Tetapi ada bukti ketuhanan Yesus, bukti yang baik, kuat, bersejarah, menyeluruh. Ada banyak klaim luar biasa yang Yesus buat sendiri, dengan sangat berani dan sulit dibayangkan. Kemudian ada karakterNya yang tidak terbandingkan. KekuatanNya dan kelemahlembutanNya, kebenaranNya yang tanpa kompromi dan kasihNya yang lemah lembut, kepedulianNya pada anak-anak dan kasihNya kepada yang tersisihkan, kemampuanNya untuk menguasai diri dan berkorban telah menjadikan diriNya dipuja dunia. Apa yang lebih lagi, kematianNya yang begitu mengerikan bukanlah akhir dari diriNya. Dinyatakan bahwa Dia bangkit dari kematian, dan bukti-bukti yang mendukung kebangkitanNya pun sangatlah meyakinkan.

Jika seandainya Yesus adalah Anak Allah, apakah dasar kekristenan itu sekadar suatu penerimaan akan fakta-fakta itu? Tidak. Saat diperhadapkan dengan ketuhanan pribadiNya, kita harus menguji sifat karyaNya. Apakah yang telah dikerjakanNya? Jawaban alkitabiahnya adalah "Dia telah datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa."

Yesus adalah Juruselamat yang diutus dari sorga yang kita perlukan sebagai orang berdosa. Kita perlu diampuni dan dipulihkan ke dalam persekutuan dengan Allah yang Mahakudus, karena dosa kita telah memisahkan kita. Kita perlu dibebaskan dari keegoisan dan sungguh-sungguh hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar. Kita perlu belajar saling mengasihi satu dengan yang lain, mengasihi sahabat bahkan juga musuh. Itulah makna 'keselamatan'. Inilah alasan Kristus datang untuk menang bagi kita dengan kematian dan kebangkitanNya.

Jadi, apakah dasar kekristenan adalah percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang datang menjadi Juruselamat dunia? Tidak. Menyetujui kepribadian ilahiNya, mengakui perlunya manusia akan keselamatan dan percaya pada karya Kristus yang menyelamatkan tidaklah cukup. Kekristenan itu bukan sekadar kredo, tapi mencakup tindakan. Keyakinan intelektual kita mungkin kokoh di tengah berbagai kritik; tetapi kita perlu menerjemahkan kepercayaan kita ke dalam perbuatan kita.

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Kita harus menyerahkan diri kita, hati dan pikiran kita, jiwa dan kehendak kita, keluarga dan kehidupan kita secara pribadi dan menyeluruh kepada Yesus Kristus. Kita harus merendahkan diri di hadapanNya. Kita harus memercayaiNya sebagai Juruselamat dan tunduk kepadaNya sebagai Tuhan kita; dan kemudian turut mengambil bagian sebagai anggota yang loyal dan warga negara yang bertanggung jawab dalam komunitas.

Itulah dasar kekristenan yang sejati, dan yang menjadi tema buku karya teolog Inggris yang terjual lebih dari 2,5 juta buku ini. Klaim kekristenan adalah bahwa kita dapat menemukan Allah dalam Yesus Kristus. Akan membantu pula bagi kita dalam memeriksa klaim ini jika kita menyadari bahwa Allah sendiri mencari kita dan bahwa kita sendiri harus mencari Allah. (HT)
 
Data buku:
Judul asli: Basic Christianity
Penulis: John Stott
Penerjemah: Daniel Budiantoro
Penerbit: Metanoia, Jakarta, 2009
Tebal: 223 halaman
 
Tentang penulis:
Dikenal sebagai seorang pengajar Alkitab kelas dunia, penulis, gembala, dan pemimpin misi. John Sott adalah seorang penulis banyak buku termasuk buku laris "The Contemporary Christian". Dia adalah Rektor Kehormatan di All Souls Church, Langham Place, London, dan Presiden London Intsitute for Contemporary Christanity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar